Thursday, June 17, 2010

Artikel tentang Badai Matahari dan Dampak pada Bumi

Artikel tentang Badai Matahari dan Dampak pada Bumi - Badai matahari atau CME (Corona Mass Ejection) adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 × 1025 joule.

Image and video hosting by TinyPic

Badai matahari mempengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer). Kebanyakan badai terjadi di wilayah aktif di sekitar bintik matahari.
Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh badai matahari dapat mempengaruhi ionosfer bumi dan mengganggu komunikasi radio.

Badai matahari pertama kali diobservasi oleh Richard Christopher Carrington tahun 1859. Konon, tahun 2012 akan ada badai matahari yang menyebabkan kehancuran bumi.
Namun, sejumlah pengamat meyakini badai matahari tersebut tidak menyebabkan kiamat. Meski demikian, tetap berdampak pada benda astronomi di sekitarnya.

Badai matahari berdampak tidak langsung terhadap manusia. Dampaknya adalah terganggunya sinyal radio sehingga menyebabkan jaringan komunikasi menjadi rusak, jelek, atau tidak berfungsi.

Badai matahari akan menjadi persoalan jika ledakannya mengarah ke bumi. Saat ledakan matahari mengarah ke bumi, partikel berenergi tinggi yang ikut terlontar menyusup masuk bumi mengikuti arah medan magnet bumi dari kutub utara dan menyebar memasuki atmosfer.

Insiden itu pernah dilaporkan pada saat siklus 22 pada 1989. Kala itu, transformator (trafo) pembangkit listrik di Quebec, Kanada, terbakar dan sesaat kemudian listrik yang memasok kebutuhan 6 juta penduduk di sana padam selama 9 jam.

Tidak hanya itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

(sumber: wikipedia.com)
_____________________

No comments:

Post a Comment