Sunday, February 6, 2011

Video Gol Indah Radja Nainggolan | Profil Pemain Keturunan Indonesia di Cagliari

Video Gol Indah Radja Nainggolan | Profil Pemain Keturunan Indonesia di Cagliari - Pernah menonton pertandingan Cagliari? Klub yang kini berlaga di kompetisi elite Seri A Liga Italia itu diperkuat Radja Nainggolan. Ya, dia adalah pemain keturunan Indonesia.

Radja Nainggolan kali pertama merumput di Italia saat memperkuat klub Seri B Piacenza. Bermain sebanyak 69 kali sejak 2007-2010, gelandang bertinggi 175 cm ini mencetak empat gol.

Penampilan yang cukup cemerlang pemuda kelahiran 4 Mei 1988 itu membuat klub Seri A Cagliari kepincut dan merekrutnya sebagai pemain pinjaman sejak musim lalu.

Di klub barunya, Radja tampil memukau. Bahkan, pekan lalu dia menjadi pahlawan timnya saat mengalahkan Sampdoria di kandang lawan.

Dengan skill dan kecepatannya, Radja mencetak gol indah di laga itu. Menerima bola lemparan ke dalam dengan dada, dia lalu mengontrol dengan kaki melewati tiga pemain lawan.

Lalu, Radja menggiring bola ke depan kotak penalti sambil meliuk-liuk melepaskan drii dari kepungan empat pemain lawan. Dan, lewat tendangan kerasnya, bola meluncur mulus ke gawang Sampdoria.



Semula, banyak yang berharap pemuda berdarah Batak itu memperkuat Timnas Indonesia untuk mendongkrak prestasi Laskar Garuda yang semakin tenggelam di kancah Internasional. Namun, harapan tinggallah harapan karena Nainggolan sudah lebih dulu memperkuat negeri tempatnya dilahirkan, Belgia.

Siapakah Radja Nainggolan?
Nainggolan lahir dari pasangan Marianus Nainggolan dan Lizie Bogaerd yang asli Belgia. Namun masa kecil Radja tidaklah harmonis seperti kehidupan anak-anak sebayanya.

Sejak usia enam tahun Marianus kembali ke Indonesia dan menetap di Denpasar, Bali, untuk melanjutkan usahanya. Sejak saat itu pula, Radja tak pernah merasakan sosok ayah dalam kehidupan masa kecilnya. Lizie yang seorang diri mengasuh Radja dan saudari kembarnya Riana, mendorong Radja untuk menggeluti sepak bola.

Setelah mengawali pendidikan sepak bola di tim junior Germinal Beerschot, Radja hijrah ke Italia bergabung dengan tim junior Piacenza pada 2004. Tiga tahun kemudian, Radja masuk tim senior.

Karena penampilannya yang cukup bersinar di Italia, Radja mendapat kesempatan memperkuat Timnas Belgia U-21 hanya setahun setelah membela tim senior Piacenza. Pada 2009, Radja menjalani debutnya bersama Timnas Senior Belgia.

Seiring dengan semakin melejitnya karier Radja, kehidupan pribadinya pun mulai membaik. Sang ayah berkunjung menemuinya 13 tahun setelah meninggalkan sang gelandang dan ibu serta saudari kembarnya.

"Awalnya pertemuan itu sangat aneh sekali, saya hanya bisa menatap papa tanpa bisa berkata banyak. Muatan emosi terus menyelimuti benak ini. Setelah beberapa jam baru suasana menjadi semakin hangat dan sangat akrab," demikian tuturnya, seperti dikutip matabumi.com dan dirilis inilah.com.

"Bayangkan saja kami ditinggal di Belgia ketika masih berusia enam tahun. Selama belasan tahun itu muncul semacam kekosongan atau kevakuman. Tapi setelah tiga minggu menghabiskan waktu bersama, banyak kekosongan yang terisi dan pertanyaan yang terjawab," ungkap Radja mengenang kembali pengalaman emosional tersebut.

"Sekarang saya lebih bisa memahami keputusan orang tua, karena saya sendiri baru saja menjadi orang tua dari seorang putri bernama Alisa," akunya.

Kini, Indonesia hanya bisa bangga pada sebatas nama ‘Nainggolan’ yang bertengger di atas nomor punggung 4 kostum Cagliari. Tak bisa lebih dari itu.

Andai PSSI bergerak lebih cepat, bukan mustahil nama Nainggolan tidak hanya bertengger di kostum Cagliari, melainkan juga di kostum Merah Putih kebanggaan Indonesia.

Dan akan lebih bangga lagi, bila nama Nainggolan yang berkibar di Seri A juga bisa mengibarkan prestasi Indonesia di kancah Internasional.

____________________

No comments:

Post a Comment