Tuesday, June 21, 2011

Sinopsis Film Serdadu Kumbang

Sinopsis Film Serdadu Kumbang - Serdadu Kumbang adalah film yang mengkombinasikan cerita seorang anak yang hendak menggapai cita-citanya dengan kenyataan pahit yang harus ia hadapi.

'Serdadu Kumbang' dimulai dari karakter Amex, yang seperti anak-anak di berbagai daerah minim infrastruktur pendidikan, tidak lulus ujian nasional.
Amex yang berbibir sumbing (dimainkan secara meyakinkan oleh Yudi Miftahudin) bersekolah di SD 08 bersama dua teman dekatnya, Acan dan Umbe. Tiga orang ini sering membuat keributan dan 'kenakalan' yang membuat guru-gurunya pusing. Salah satu guru, Pak Alim (Lukman Sardi) bahkan sering menghukum mereka karena keterlambatan dan berbagai persoalan yang mereka timbulkan.

Tindakan Pak Alim itu sering ditentang oleh Guru Imbok, seorang guru yang dekat dengan anak-anak dan penduduk. Guru-guru sendiri berada dalam tekanan untuk semakin memperketat sistem belajar dan mengajar agar tahun berikutnya, anak-anak murid mereka bisa semuanya lulus.

Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya di sekolah. Sebaliknya Minun kakaknya yang duduk di bangku SMP selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer di ruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.

Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti (diperankan dengan sangat bagus oleh Titi Sjuman) di desa Mantar, suatu desa yang cukup terpencil di Pulau Sumbawa. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang.

Di luar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis di bibir tebing, menghadap ke laut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita karena hampir di setiap dahannya terikat botol-botol berisi kertas cita-cita anak-anak desa Mantar. Amex, Minun dan teman-temannya sering berada di pohon itu untuk ‘nongkrong’ atau mendengarkan cerita-cerita serta petuah Papin, kiai setempat (diperankan dengan santai, natural dan penuh karisma oleh Putu Wijaya).

Suatu hari, ayah Amex pulang. Bukannya membawa ringgit, ayah Amex justru menghadirkan persoalan baru. Amex yang memiliki hobi memacu kudanya pun harus menghadapi krisis lain. Apalagi setelah sebuah peristiwa pedih menghampiri keluarganya.

Malang tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Keputusasaan tak terhindarkan. Pohon cita-cita pun hendak dirubuhkan. Sebuah metafora penting dalam film ini. Namun, keteguhan hati dan cita-cita tak bisa terkalahkan begitu saja. Dengan pertolongan seorang berseragam PT Newmont Nusa Tenggara bernama Pak Ketut, Amex dan teman-temannya kembali dan berjuang meraih cita-citanya di tengah padang ilalang Mantar dalam gambar indah bagai iklan mobil.

Film 'Serdadu Kumbang' dibuat dengan standar produksi yang tinggi, dengan tata sinematografi (oleh Ical Tanjung) yang menampilkan keindahan kabupaten Taliwang (di Pulau Sumbawa) yang luar biasa serta akting para pemain yang cukup meyakinkan. Di antara film-film Indonesia lain yang dibuat akhir-akhir ini, 'Serdadu Kumbang' tentunya memberi harapan bahwa pembuat film Indonesia pun bisa membuat film dengan standar teknis yang bagus. (sumber: detikhot.com)

____________________

No comments:

Post a Comment