Okto mengenal sepakbola sejak usai lima tahun. Okto kecil semula tidak percaya bakal bisa bermain di klub profesional secepat ini dan mengikuti jejak idolanya Elie Aiboy. Terlebih karena ia sendiri terlahir bukan dari keluarga pesepakbola.
Bahkan, bungsu pasangan Benyamin Maniani dan Dorci Maniani merupakan anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara. Sehingga bermain sepakbola semula hanya untuk memberikan permainan kepada Okto kecil, layaknya anak laki-laki pada umumnya.
Tapi siapa yang menduga, bakat mengolah si kulit bundar pemain kelahiran Jayapura 27 Oktober 1990 yang hobi makan bakso ini cukup lumayan. Terlebih setelah ia terpilih bergabung dengan timnas Indonesia U-17 pada 2007 silam, yang kala itu dibesut pelatih Aji Santoso.
Di tangan Aji lah karakter permainan Okto dibentuk. Termasuk menempatkannya di posisi yang benar dari semula striker menjadi winger kiri. Padahal selama menimba ilmu di klub Tunas Muda Amali hingga di PON Papua, yang akhirnya mengantarkan dirinya masuk timnas junior, Okto adalah seorang tukang gedor.
Tubuhnya yang mungil memberikan keuntungan tersendiri. Yakni, pergerakannya yang cepat dan akselerasi yang baik. Tak heran jika Okto sudah mampu menjadi pilihan utama pelatih Erick William di PSMS, meski usianya masih terbilang belia dibandingkan pemain lain yang menghuni skuad Ayam Kinantan.
Biodata
Nama: Okto Maniani
Kelahiran: Jayapura 27 Oktober 1990
Orang tua: Benyamin Maniani dan Dorci Maniani
Hobi: Makan Bakso
Tinggi/Berat Badan: 160 cm/ 50 kg
Idola: Ronaldo (Brasil), Elie Aiboy (Indonesia)
Karier Klub
1997-2006: Tunas Muda Amadi
2006-2007: Persipura U-23
2007: Asmat FC Merauke
2008: PON Papua dan PSMS Medan
Karir Timnas
2007: timnas U-17
2010: timnas senior
Foto:
____________________
No comments:
Post a Comment