Ya. Partai Inter vs Munchen kali ini memang sarat gengsi. Bagi kedua tim, siapa pun pemenangnya dipastikan meraih treble. Inter sebelumnya telah memnangi scudetto dan Copa Italia. Sedangkan Munchen merengkuh juara Bundesliga dan Piala Jerman.
Bagi kedua pelatih, Jose Mourinho dan Louis Van Gaal, siapa pun yang menjadi jawara bakal masuk dalam daftar sejarah Liga Champions. Jia timnya menang, baik Van Gaal maupun Mourinho, akan tercatat sebagai pelatih ketiga dalam sejarah yang berhasil merengkuh trofi Liga Champions dengan dua tim berbeda sejak kompetisi ini digelar pada 1955-1956.
Yang menarik, laga Inter vs Munchen kali ini ibarat pertarungan antara murid dan guru. Pasalnya, Mourinho adalah asisten Van Gaal kala menangani Barcelona beberapa tahun silam.
Di laga Minggu dinihari nanti, Inter kemungkinan akan turun dengan formasi (4-2-3-1), dengan starter: Julio Cesar, Maicon, Lucio, Walter Samuel, Javier Zanetti, Esteban Cambiasso, Muntari, Wesley Sneijder, Samuel Eto'o, Goran Pandev, Diego Milito.
Sedangkan Munchen akan memainkan formasi (4-4-2) dengan starter: Hans-Joerg Butt, Lahm, Demichelis, van Buyten, Badstuber, Altintop, Schweinsteiger, van Bommel, Robben, Olic, Muller.
Kekuatan Inter
Inter punya Julio Cesar yang disebut-sebut salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Pemain timnas Brazil ini sigap mengantisipasi crossing dan jeli memperkirakan arah bola.
Jantung pertahanan Inter yang dikawal Walter Samuel dan Lucio sangat sulit ditembus, bahkan oleh Lionel Messi sekalipun. Di tengah, ada Esteban Cambiasso yang jago tekling, piawai dalam membagi bola, dan kerap menyumbangkan gol.
Masih ada Wesley Sneijder yang selama ini menjadi pengatur serangan Inter. Dia juga piawai mengeksekusi tendangan bebas.
Di depan, Diego Milito jago duel satu lawan satu di area penalti. Di Seri A maupun Liga Champion dia kerap mencetak gol krusial.
Kekuatan Munchen
Sukses Munchen menembus final Liga Champion musim ini tak lepas dari peran Arjen Robben. Pemain asal Belanda ini punya skill individu hebat, pergerakan cepat dan ekspolif, serta tendangan akurat.
Di belakang, ada Philipp Lahm yang kerap membantu serangan. Meski tubuhnya terbilang mungil untuk ukuran orang Eropa, dia piawai menutup serangan di sayap kanan.
Di tengah, Munchen punya Bastian Schweinsteiger yang juga amat berbahaya. Sejak dibesut Van Gaal, dia dipercaya sebagai playmaker.
Di depan, ada Ivica Olic yang pekerja keras dan mampu mencetak gol dari sudut sempit.
So, siapa yang bakal memenangkan pertandingan? Akankah Mourinho kembali menerapkan sepakbola pragmatis seperti kala melawan Barcelona di Nou Camp, ataukah meladeni permainan terbuka yang diperagakan Munchen? Menarik ditunggu.
No comments:
Post a Comment