Kapan tepatnya Anda datang ke Indonesia?
Saya syuting 14 hari, hampir 16 hari malah. Syuting di Jakarta dan Puncak. Pengerjaannya mulai 5 Oktober. Agak sulit, karena saat itu kekurangan penerjemah. Kesulitan lain, saya sempat pindah-pindah hotel. Hampir tiap malam.
Di film, Anda naik delman. Asyik, ya?
Oh, no! Saya takut naik delman. So bumpy. Bagaimana mungkin, kuda membawa manusia dan mengangkut barang-barang juga. Saya takut, karena jalannya seperti tidak stabil. Kudanya sih lucu, tapi kalau melewati jalan yang agak terjal, guncangannya juga besar. Kalau bebannya banyak lalu terguling bagaimana? Pengalaman naik delman itu, tidak terlupakan. Saya malah kurang tahu kalau delman itu angkutan tradisional Indonesia.
Di samping penggemar yang banyak, Anda juga dibenci lho….
Menurut saya fenomena ini sangat lucu. Tahu enggak, di Facebook saya, ada 50 ribu orang yang menyukai saya. Tapi, ada 50 ribu juga membenci saya. Saya jadi bingung. Saya tahu, mereka mengambil foto saya dari blog. Lalu merekayasa atau mendekorasi muka saya. Bahkan ada satu foto yang memperlihatkan saya mengenakan kerudung. Setelah tiba di Indonesia, saya sering bertemu dengan orang-orang yang menyukai saya, meminta foto dan sangat ramah. Saya selalu bertanya-tanya apakah mereka benar menyukai saya atau tidak. Kenapa?
Oh ya, Menculik Miyabi masuk 10 film Indonesia terlaris tahun ini. Selamat, ya!
Oh my God, Anda serius? (Maria menghentikan makan malam sejenak, menanyakan jumlah penonton-red). Wow, ratusan ribu orang. Itu keren! Sangat mengejutkan. Saya sangat bahagia. Kami sudah berusaha keras saat memproduksinya. Dan sekarang saya bahagia kalau film itu benar-benar disukai. Semoga film berikutnya menyempurnakan dan semakin banyak yang suka. Saya tidak bisa membayangkan banyak orang Indonesia pergi ke bioskop untuk menonton Menculik Miyabi.
Mau jadi artis Indonesia dan main sinetron?
Sepertinya tidak. Saya senang memiliki penggemar di Indonesia. Tapi, karier saya sepertinya masih di Jepang. Sesekali main ke Indonesia sangat menyenangkan.
Anda sibuk sekali syuting, kalau ada waktu luang, apa kegiatan Anda?
Saya sering menghabiskan waktu bersama kedua anjing saya, Apollo dan Lily. Anjing saya yang buta, bernama Apollo. Waktu itu Apollo mau “dimusnahkan”. Saya tidak tega. Lebih baik saya yang merawat. Anjing juga punya hak untuk hidup. Selain itu, belanja dan berkumpul dengan teman-teman untuk makan malam dan mengobrol. Dari aktivitas belanja itu, saya mengoleksi parfum dan aksesoris. Saya suka sekali mode.
Sudah belanja di Indonesia dong. Belanja apa saja?
Saya terkejut. Ternyata belanja di Indonesia lebih murah. Di Jepang, semuanya mahal. Barang pertama yang saya beli di Indonesia adalah ini! (Maria mengibaskan rambut, memperlihatkan jepit rambutnya yang baru-red). Bagus, kan? Harganya murah pula. Saya beli anting, bentuknya sangat unik dan beli gelang.
Gimana kalau Anda kulakan di Jakarta, terus dijual di Jepang. Harganya bersaing lho!
Eh, betul juga, ya. Saya di Jakarta sering melihat aksesori yang lucu-lucu dan murah. Kalau dijual dalam yen mungkin bisa mendatangkan laba. Wah, ide Anda patut dipertimbangkan!
Sebuah majalah nasional menempatkan Anda di peringkat ke-9 daftar wanita terseksi.
Really? Ya ampun, banyak sekali kabar mengejutkan (dan menggembirakan) yang saya dengar malam ini. Ini pujian. Saya merasa diri saya tidak seksi. Tetapi pandangan orang atau pembaca media tentu lebih objektif. Berarti Anda harus melihat bagian (tubuh) saya yang lain. Hahahaha… bercanda. Saya akan memberi tahu teman-teman saya.
Anda punya tato “Sayaka” di lengan. Maksudnya apa, ya?
Saya punya banyak tato. Di antaranya, tato bunga dan harimau. Sayaka adalah nama Jepang saya. Sayaka berarti bunga yang tangguh. Semoga saya bisa memenuhi makna kata Sayaka.
(sumber: tabloidbintang.com)
____________________
No comments:
Post a Comment