Sanksi dari FIFA bisa membuat sepak bola Indonesia "terpenjara" di negeri sendiri. Hubungan dengan sepak bola luar terputus sama sekali. Timnas Merah Putih di semua level dilarang berkompetisi di ajang apa pun di bawah FIFA.
Dari data yang dikumpulkan Jawa Pos di Sekretariat PSSI, pada 2011 saja banyak even yang tidak bisa diikuti Indonesia jika ada sanksi.
Antara lain:
- SEA Games 2011 November (Indonesia tuan rumah)
- Kualifikasi Piala Dunia 2014
- AFC U-13
- AFC U-19
- AFF U-23 (Indonesia tuan rumah)
- AFF Futsal Championship
- AFF U-16.
Selain itu, Indonesia dilarang mengikuti kursus-kursus, antara lain, AFC Youth Coaching Course, AFC Youth Referee Course, AFC LMO Course, AFC LGC Course, dan AFC Preparatory Course. Program tim SAD (Sociedad Anonima Deportiva) yang saat ini ikut berkompetisi di U-17 dan U-18 Uruguay juga bisa bubar. Pemain dan pelatih asing akan mudik ke negaranya.
Semua kursus, kepelatihan, dan penyegaran tidak bisa menggunakan instruktur dari AFC, apalagi FIFA. Itu berarti kesempatan wasit dan match official Indonesia untuk mendapatkan sertifikat dan lisensi pun hilang. Belum lagi sepak bola pantai dan sepak bola wanita yang juga turut dilarang. Delegasi-delagasi dari Indonesia pun tidak bisa lagi bertugas untuk AFF, AFC, memaupun FIFA. wartawan Indonesia pun tidak bisa melakukan peliputan resmi ke luar.
Tidak hanya itu, bantuan dana dari FIFA senilai USD 250 ribu setiap tahun juga akan dihentikan. Indonesia tidak boleh menerima proyek-proyek yang bersifat bantuan dari FIFA. "Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang seolah-olah menantang FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI," kata Iman Arif, deputi bidang teknik Badan Tim Nasional (BTN).
Iman Arif dengan BTN-nya adalah salah satu pihak yang sangat terpukul jika sanksi benar-benar jatuh. Sebab, BTN sudah melakukan banyak hal untuk menyiapkan tim yang akan berlaga di SEA Games pada November nanti. Di antaranya, menaturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda. Para pemain juga baru saja digembleng dalam program character building yang digelar di Pusdik Kopassus, Batujajar, Jawa Barat.
(sumber: jpnn.com/karikatur: matanews.com)
____________________
No comments:
Post a Comment