Demikian hasil studi beberapa peneliti dari University of Southampton yang dilansir Daily Mail, Kamis (30/6/2011). Dalam melakukan studi tersebut, peneliti menggunakan perangkat lunak NEOimpactor, atau proyek Near Earth Object milik NASA.
Untuk pertama kalinya, ilmuwan mengidentifikasi negara-negara mana saja yang akan mengalami dampak terburuk akibat serangan asteroid, yang menjadikan mereka ‘lumpuh’ dan nyaris mustahil untuk kembali seperti semula.
Berdasarkan studi tersebut, kesepuluh negara dengan risiko terbesar adalah China, Indonesia, India, Jepang, AS, Filipina, Italia, Inggris, Brasil dan Nigeria.
China, Indonesia, AS, India dan Jepang menghadapi risiko kehilangan populasi dalam jumlah besar. Sementara negara-negara dengan ancaman kerusakan besar pada infrastrukturnya adalah AS, China, Jepang, Swedia, ditambah Kanada yang tidak masuk dalam peringkat 10 besar.
Penelitian ini dilakukan menyusul ancaman asteroid yang terjadi awal pekan lalu ketika batu seukuran dua bus melintasi bumi dengan jarak sekira 12 ribu kilometer. Hingga beberapa hari sebelum asteroid itu melintasi bumi, para ahli astronomi sempat menyangka bahwa benda asing itu hanyalah sampah luar angkasa.
"Risiko tabrakan asteroid dengan bumi semakin dipandang sebagai bencana alam terbesar yang bisa dihadapi peradaban manusia. Konsekuensi terhadap populasi manusia dan infrastruktur dari bencana tersebut sangat besar," ungkap Nick Bailey dari University of Southampton.
"Nyaris 100 tahun lalu, wilayah terpencil di dekat Sungai Tunguska menjadi saksi dampak terbesar tabrakan asteroid sepanjang sejarah, ketika sebuah benda kecil dengan diameter 50 meter meledak di udara," lanjutnya.
"Untungnya asteroid itu jatuh di wilayah hutan tak berpenghuni. Tapi jika meledak di atas kota London, asteroid itu bisa menghancurkan segalanya," pungkas Bailey.
Menurut data DailyGalaxy.com, dibutuhkan asteroid dengan ukuran diameter lebih besar dari 12 mil (19 312.128 meter) untuk benar-benar menghancurkan seluruh tanaman dan hewan di bumi.
Asteroid seperti itulah yang disinyalir telah memusnahkan kehidupan dinosaurus dan makhluk purba lainnya, 65 juta tahun lalu. (sumber: okezone.com)
____________________
No comments:
Post a Comment