Demikian disampaikan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Ngurah Rai I Made Wijaya pada jumpa pers di kantornya, Jl Ngurah Rai, Kuta, Selasa (9/11/2010).
Munasiroh dibekuk petugas Bea dan Cukai Ngurah Rai, Senin (8/11/2010). Petugas juga membekuk dua rekannya, yaitu Sri Rahayu dan Edi Supriadi yang bertugas sebagai penerima sabu di Jakarta.
Munasiroh terbang dari Bangkok, Thailand dengan maskapai Thai Airways. Ia mendarat di Bandara Ngurah Rai, pukul 15.00 Wita, Senin, (8/11/2010).
Petugas Bea dan Cukai membekuk mahasiswi WNI yang kuliah di Malaysia ini di Terminal Internasional Ngurah Rai. Disebutkan, saat memasuki area Bea dan Cukai Ngurah Rai, tersangka menunjukkan gerak gerik mencurigakan.
Petugas pun melakukan pemeriksaan. Dari hasil penggeledahan, ditemukan sabu yang terselip di balik bra dan celana dalam mahasiswi cantik ini. Sabu yang diselipkan di balik bra seberat 165 gram dan sabu yang disembunyikan di celana dalam seberat 261 gram. "Sebelumnya ia menolak jika sabu-sabu itu dimasukan ke dalam vagina. Ia hanya bersedia jika sabu diselipkan di balik celana dalam," kata Wijaya.
Tersangka pun diinterogasi petugas. Munasiroh berkulit putih ini mengaku mendapatkan titipan sabu dari seseorang temannya di Bangkok bernama Lina. Ia mengaku mengantarkan paket sabu dari Bangkok ke Jakarta dengan iming-iming hadiah sebesar Rp 36 juta.
Setelah menangkap mahasiswi ini, petugas yang terdiri dari Bea Cukai Ngurah Rai dan Polda Bali berusaha memancing dua tersangka lainnya, yaitu Edi dan Rahayu. Dengan mengajak Munasiroh ke Jakarta untuk berpura-pura menyerahkan sabu tersebut, petugas berhasil membekuk dua rekannya di sebuah hotel di Jakarta. (sumber: detiknews.com)
____________________
No comments:
Post a Comment